Pada logo Provinsi Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 1 tahun 1969 tertera kalimat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Kalimat
ini melambangkan satu kesatuan kebangsaan, satu kesatuan rakyat dan
wilayah Jambi dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia, juga
melambangkan kebesaran dari Sepucuk Jambi Sembilan Lurah dari sialang
lantak besi sampai durian batakuk Rajo dan Tanjung Jabung.
Secara
harfiah, Sepucuk Jambi Sembilan Lurah diambil dari naskah Undang-undang
Piagam pencacahan kisah Negeri Jambi yang ditulis Ngebi Sutho Dilago
Priyayi Rajo Sari 13589H/1937 M. Pada kitab itu dalam pasal 37 Pucuk
undang Delapan, tertulis ”yang bernama Pucuk Jambi itu adalah uluan
Jambi, pertama Pulau Umak, disanalah durian di Takuk Rajo sébelah ulu
sialang belantak besi antara dengan tanah Minangkabau, maka itulah yang
bernama pucuk Jambi. Adapun yang dinamakan sembilan lurah itu anak
Batanghari Jambi, yaitu:
1. Batang Tembesi
2. Batang Merangin
3. Batang Asai
4. Batang Sungai Tabir
5. Batang Tebo
6. Batang Bungo
7. Batang Pelepat
8. Batang Masumai
9. Batang Jujuhan
itulah yang bernamakan sembilan lurah”.
1. Batang Tembesi
2. Batang Merangin
3. Batang Asai
4. Batang Sungai Tabir
5. Batang Tebo
6. Batang Bungo
7. Batang Pelepat
8. Batang Masumai
9. Batang Jujuhan
itulah yang bernamakan sembilan lurah”.
A.Mukti Nasrudin (1989) menyatakan bahwa secara administratif wilayah
kerajaan Jambi itu daerah-daerahnya tercakup dalam adagium adat “Pucuk
Jambi Sembilan Lurah Batangnyo Alam Barajo“ artinya Pucuk yaitu Ulu,
dataran tinggi Sembillan Lurah adalah Sembilan Negeri atau wilayah
daerah Batangnyo Alam Barajo yaitu Teras Kerajaan 12 Suku /Bangso.
Secara geografis pengertian Pucuk Jambi dan Sembilan Lurah telah
diutarakan. Sedangkan sembilan lurah dalam pengertian wilayah adat
diartikan, empat diatas, tiga ditaruh di bawah, dan dua di Bangko Bawah.
Empat diatas meliputi daerah Kerinci yang pemerintahannya diselenggarakan oleh empat Depati yaitu:
1. Depati Rencong Talang yang berpusat di Pulau Sangkau dengan daerah kekuasaannya meliputi tanah sébelah barat dan selatan Danau Kerinci
2. Depati Muaro Langkap Tanjung Langkap sekian berpusat di Tamiang
3. Depati Biang Sari dengan daerah kekuasaannya meliputi tanah sébelah tenggara dan Timur Danau Kerinci
4. Depati Atur Bumi yang berputar yang berpusat di Hiang meliputi tanah sébelah barat laut dan tenggara Danau Kerinci sampai Gunung Kerinci.
1. Depati Rencong Talang yang berpusat di Pulau Sangkau dengan daerah kekuasaannya meliputi tanah sébelah barat dan selatan Danau Kerinci
2. Depati Muaro Langkap Tanjung Langkap sekian berpusat di Tamiang
3. Depati Biang Sari dengan daerah kekuasaannya meliputi tanah sébelah tenggara dan Timur Danau Kerinci
4. Depati Atur Bumi yang berputar yang berpusat di Hiang meliputi tanah sébelah barat laut dan tenggara Danau Kerinci sampai Gunung Kerinci.
Daerah Bangko Atas meliputi:
1. Depati Setio Rajo-Lubuk Gaung
2. Depati Setio Nyato- Sungai Manau
3. Depati Setio Beti Tantan
1. Depati Setio Rajo-Lubuk Gaung
2. Depati Setio Nyato- Sungai Manau
3. Depati Setio Beti Tantan
Sedangkan dua di Bangko Bawah terdiri dari daerah Batin IX (Batin IX
ulu dan Batin IX Ilir) dan daerah induk Enam Anak Sepuluh atau disebut
sebagai daerah Luhak XVI meliputi daerah-daerah Tiang Pumpung, Dusun
Tuo, Sanggerahan, Sungai Tenang, Serampas dan Pemberap.
Adapun adagium ”Batangnyo Alam Barajo” yaitu daerah Teras Kerajaan 12 Suku/Bangso yaitu daerah teras Kerajaan 12 suku/ Bangso:
1. Jebus meliputi Sabak dan Dendang, Simpang, Aur Gading, Tanjung dan Londrang.
2. Pemayung meliputi Teluk Sébelah Ulu, Pudak, Kumpeh dan Berembang.
3. Maro Sebo meliputi Sungai Buluh, Pelayang, Sengkati Kecil, Sungai Ruan, Buluh Kasap, Kembang Seri, Rengas Sembilan, Sungai Aur, Teluk Lebar, Sungai Bengkal, Mengupeh, Remaji, Rantau Api, Rambutan Masam dan Kubu Kandang.
4. Petajin meliputi, Betung Bedarah, Penapalan, Sungai Keruh, Teluk Rendah, Dusun Tuo, Peninjauan, Tambun Arang, dan Pemunduran, Kumpeh.
5. Tujuh Koto atau Kembang Paseban, meliputi Teluk Ketapang, Muaro Tambun, Nirah, Sungai Abang, Teluk Kayu Putih, Kuamang dan Tanjung.
6. Awin meliputi Pulau Kayu Aro dan Dusun Tengah.
7. Penagan Negerinya Dusun Kuap.
8. Mestong meliputi Tarekan, Lopak Alai, Kota Karang, dan Sarang Burung.
9. Serdadu dengan negerinya Sungai Terap.
10. Kebalen negerinya Terusan.
11. Air Hitam meliputi Durian Ijo, Tebing Tinggi, Padang Kelapo, Sungai Seluang, Pematang Buluh, dan Kejasung.
12. Pinokawan meliputi Dusun Ture, Lopak Aur, Pulau Betung dan
Sungai Duren.
1. Jebus meliputi Sabak dan Dendang, Simpang, Aur Gading, Tanjung dan Londrang.
2. Pemayung meliputi Teluk Sébelah Ulu, Pudak, Kumpeh dan Berembang.
3. Maro Sebo meliputi Sungai Buluh, Pelayang, Sengkati Kecil, Sungai Ruan, Buluh Kasap, Kembang Seri, Rengas Sembilan, Sungai Aur, Teluk Lebar, Sungai Bengkal, Mengupeh, Remaji, Rantau Api, Rambutan Masam dan Kubu Kandang.
4. Petajin meliputi, Betung Bedarah, Penapalan, Sungai Keruh, Teluk Rendah, Dusun Tuo, Peninjauan, Tambun Arang, dan Pemunduran, Kumpeh.
5. Tujuh Koto atau Kembang Paseban, meliputi Teluk Ketapang, Muaro Tambun, Nirah, Sungai Abang, Teluk Kayu Putih, Kuamang dan Tanjung.
6. Awin meliputi Pulau Kayu Aro dan Dusun Tengah.
7. Penagan Negerinya Dusun Kuap.
8. Mestong meliputi Tarekan, Lopak Alai, Kota Karang, dan Sarang Burung.
9. Serdadu dengan negerinya Sungai Terap.
10. Kebalen negerinya Terusan.
11. Air Hitam meliputi Durian Ijo, Tebing Tinggi, Padang Kelapo, Sungai Seluang, Pematang Buluh, dan Kejasung.
12. Pinokawan meliputi Dusun Ture, Lopak Aur, Pulau Betung dan
Sungai Duren.
Keseluruhan wilayah Jambi dari sisi Hukum Adat Jambi, batas-batas
secara lengkap berbunyi : dari durian ditakuk rajo lepas kesialang
belantak besi melayang ke Tanjung Simalidu menepih beringin nan
sebatang, Beringin gedang nan sekali dalam, mendaki bukit kelarik nan
besibak meniti pematang panjang, menepat ke Singkil Tujuh Balarik ke
sepisak pisau hilang mendaki bukit Alam Babi meniti pematang panjang
menepat kebukit cindaku laju ke ulu Parit Sembilan menuju ke Sungai
Reteh dan Sungai Enggang Marem Tanjung Labuh terjun ke laut nan mendidih
menempuh ombak nan berdebur merapat ke Pulau nan tigo sebelah laut
Pulau Berhalo naik ke sekatak Air Hitam menuju ke Bukit Seguntang –
guntang mendaki bukit tuo lepas sungai Bayung Lincir laju ke hulu Sungai
Singkut di kurung bergandeng bukit tigo mendaki ke serintik hujan panas
meniti Bukit Barisan turun ke Renah Sungai Buntal menuju ke Sungai Air
Dikit menerpa ke Hulu sungai Ketaun mendaki bukit malin dewa laju ke
sungai Ipuh mendaki Bukit Sitinjau Laut, sayup – sayup laut lepas menuju
gunung berapi di situ tegak Gunung Kerinci menepat ke Muaro Bento
menempuh Bukit Kaco meniti Pematang Lesung terus menuju Batu Anggit dan
Batu Kangkung, Teratak Tanjung Pisang, Siangkak – Siangkang Hilir pulo
ke durian di takuk rajo di situ mulai bejalan balik pulo ketempat lamo
bejalan meniti batas. Itulah batas yang kini menjadi Wilayah Provinsi
Jambi sebagaimana dimaksud UU Nomor 61 Tahun 1958.
0 komentar:
Posting Komentar